Varian Baru Omicron, Dampak terhadap Perekonomian dan Pendidikan
Varian Baru Omicron, Dampak terhadap Perekonomian dan Pendidikan

Varian Baru Omicron, Dampak terhadap Perekonomian dan Pendidikan

Kemunculan varian Omicron dikhawatirkan tidak hanya berdampak pada situasi kasus Covid-19 di seluruh dunia, tetapi juga pemulihan ekonomi global. Melansir DW, Jumat (3/12/2021) Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan bahwa varian Omicron dapat memperlambat pemulihan ekonomi global yang terdampak pandemi. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada di angka 5,9 persen dan turun menjadi 4,9 persen pada tahun depan. “Bahkan sebelum kemunculan varian baru ini, kami sudah merasa khawatir dengan pemulihan (ekonomi) yang sepertinya kehilangan momentum,” kata Georgieva. 30 November 2021,

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa kewaspadaannya terhadap Covid-19 varian baru yang berasal dari Afrika Selatan, yakni Omicron atau B.1.1.529. “Kami sangat waspada dan tentunya mencermati apa yang sebenarnya sedang terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan meningkatnya kasus atau mutasi kasus baru Omicron Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan dan kini menyebar ke beberapa negara baik di barat dan juga di Asia,” kata Sri Mulyani. Menurut Sri Mulyani, variasi virus corona yang terus bermutasi tersebut akan berdampak terhadap perekonomian secara global, termasuk Indonesia.

Hingga kini, seluruh dunia masih berupaya mengatasi virus tersebut. Di Indonesia, meski telah mampu mengatasi virus corona beserta varian Delta, Sri Mulyani mengingatkan agar tak berpuas diri. “Saat ini kita berada di level terendah dalam hal jumlah aktif maupun penularan Covid-19 ini. Bukan berarti Indonesia berpuas diri dengan pencapaian ini,” kata dia. Pada akhir 2021, eks Direktur Bank Dunia ini berharap perekonomian Tanah Air bisa tumbuh kisaran hingga 4 persen. “Dengan pencapaian ini, kami berharap pemulihan ekonomi di Indonesia akan terus berlanjut terutama pada kuartal IV tahun ini. Kita harapkan pertumbuhan ekonomi tahun ini antara 3,5-4,0 persen pada tahun 2021,” harap dia.

Hal ini juga dapat berdampak di sector pendidikan. Tim Advokasi Laporan Warga Lapor Covid-19, Firdaus Ferdiansyah, menyarankan agar anak-anak mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah munculnya varian baru Omicron.

“Saya kira anak bisa mengikuti pembelajaran daring di rumah, dengan memaksimalkan potensi peningkatan pembelajaran yang ada,” kata Firdaus kepada Tempo, Senin, 29 November 2021. Firdaus mengatakan, tanpa adanya Omicron pun, pihaknya kerap menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 2-3 bulan terakhir ini.

Berdasarkan data Lapor Covid-19, sedikitnya ada 85 laporan warga sejak 30 Agustus hingga 18 November 2021. Isi laporan tersebut mengeluhkan ketidaksesuaian penyelenggaraan PTM dengan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat. Pelanggaran itu termasuk pelanggaran protokol kesehatan, pemaksaan untuk mengikuti PTM, hingga adanya intimidasi terhadap orang yang peduli protokol kesehatan di sekolah. Ketiadaan pengaturan teknis, banyaknya pelanggaran, dan pengawasan yang rendah terhadap pelaksanaan PTM terbatas kemudian berpotensi menimbulkan klaster yang terjadi di satuan pendidikan.

Menurut Firdaus, pihaknya juga melakukan media crawling dari berbagai media di Indonesia. Hasilnya, sebanyak 868 anak dan 50 tenaga pengajar terinfeksi Covid-19 di sekolah dalam periode 31 Agustus-18 November 2021. Data tersebut didominasi di tingkat pendidikan menengah (32 persen), dan pendidikan dasar (11 persen).

Di samping itu, Firdaus menyayangkan belum direncanakannya vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. “Mestinya bisa ikut diprioritaskan bersamaan dengan vaksinasi kepada lansia,” kata dia.

sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/06/173000065/ketika-ekonom-dunia-khawatir-dampak-munculnya-varian-omicron?page=all

https://nasional.tempo.co/read/1533701/varian-baru-omicron-lapor-covid-19-sarankan-anak-belajar-daring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *